Hay guys piye kabare ? Apik-apik bae toh ? Barudak kumaha
damang ? Akhir-akhir ini gak tau kenapa jadi agak rajin kerja(biasanya malesnya
minta ampun). Mungkin efek dari naik gaji ya hahaha…
Sekitar semingguan yang lalu saya di ajak temen kerja makan
di salah satu restoran khas jepang di bandung. Jarang-jarang loh dia neraktir saya
atau teman yang lain buat makan(biasanya dia koret, you know “koret” ? PELIT). Ya
yang namanya rejeki jangan di tolak dong ya. Singkat cerita saya sama
teman-teman yang lain pada di traktir Sushi. Ini SUSHI bukan Susi similikiti
istrinya mas tukul arwana ya.
Lalu apa hubungannya makan Sushi sama judul postingan di
atas ? ada kok, tenang aja. Ada hubungannya kok. Kita tahu kalau Sushi biasanya
pakai ikan salmon kan ? Ya walaupun ada ikan lain juga yang bisa, tapi umumnya
sih pake ikan salmon. Selain untuk sushi, ikan salmon juga banyak di gunakan
untuk masakan jepang lainnya. Kaya salmon teriyaki, ramen juga ada yang pake
salmon, dan lain-lain.
Balik ke cerita rajinnya gua kerja akhir-akhir ini. Bicara soal
salmon, sekitar dua minggu kebelakang, saat perusahaan di tempat saya bekerja
rutin melakukan Brifing untuk semua karyawan tiap bulannya. Ada yang berbeda
pada brifing kali ini, apa yang beda ? biasanya tiap brifing hanya karyawan dan
beberapa atasan aja yang hadir. Tapi, pada brifing kali ini pak manager
menyempatkan hadir. Lalu apa hubungannya ? Nah ini, dalam beberapa bulan
terakhir perusahaan kita kena sorotan dari pusat langsung karena angka
penjualan dan kedisiplinan para karyawannya yang semakin menurun. Mungkin karena
alas an tersebut, beliau menyempatkan hadir untuk sekedar “ngomelin” para
bawahannya ini.
Mungkin beliau sudah bosen kali ya marah-marah. Jadi pas
brifing kemarin beliau hanya bercerita tentang ikan salmon dan ikan hiu kecil. Dan
ajaib, semua karyawan jadi tersentuh hatinya setelah mendengar cerita beliau. Cerianya
memang biasa, tapi makna dalam ceritanya itu yang luar biasa. Dan sayapun
merasakan dampak positif dari cerita beliau. Itulah alas an utama kenapa gairah
kerja saya seakan “bereinkarnasi”. Baiklah saya akan mencoba menceritakan
kisahnya, saya berharap agan-agan dan agan-aganwati visitor bisa menyerap hal
positif dari cerita ini.
Untuk masakan Jepang, kita tahu bahwa ikan Salmon akan lebih
enak untuk dinikmati jika ikan tersebut masih dalam keadaan hidup saat hendak
diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat dibandingkan dengan ikan Salmon yg
sudah diawetkan dengan es, itu sebabnya para nelayan selalu memasukkan Salmon
tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dalam perjalanan menuju daratan Salmon2
tersebut tetap hidup.
Meski demikian pada kenyataannya banyak Salmon yang mati di kolam buatan
tersebut.
Bagaimana cara mereka menyiasatinya ?
Para nelayan itu memasukkan seekor Hiu Kecil dikolam tersebut. Dan Ajaib !
Hiu kecil tersebut "memaksa" Salmon2 itu terus bergerak agar jangan
sampai dimangsa. Akibatnya jumlah Salmon yg mati justru menjadi sangat sedikit !
"Diam" membuat kita mati !
"Bergerak" ; membuat kita hidup !
Apa yg membuat kita diam ?
Saat tidak ada masalah dalam hidup & saat kita berada dalam zona nyaman.
Situasi seperti itu kerap membuat kita terlena, begitu terlenanya sehingga kita
tdk sadar bahwa kita telah mati !
Ironis bukan ?
Apa yg membuat kita bergerak ?
Masalah..Tekanan Hidup..dan Tekanan Kerja.
Saat masalah datang secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan
berusaha mengatasi semua pergumulan hidup itu. Tidak hanya itu, kita menjadi
kreatif dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa.
Ingatlah bahwa kita akan bisa belajar banyak dalam hidup ini bukan pada saat
keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup.
Itu sebabnya syukurilah "Hiu-Kecil" yang terus memaksa kita
untuk bergerak dan tetap survive !
Masalah hidup adalah baik, karena itulah yang membuat kita terus bergerak.
Mungkin Hiu Kecil itu bisa berbentuk siapa dan apa saja dalam hidup kita.
Jangan jatuh walaupun kita dijatuhkan oleh orang lain. Justru efeknya bisa
membuat kita bangkit menjadi luar biasa.
*"memperhatikan-memahami-kerjakan"*